Garut,29 Agustus 2019
SI ALIM DAN SI PECUNDANG
Kisah Hidupku
Salam
Indonesia
Kita tidak
tahu apa yang sebenarnya terjadi disekitar kita dan atas nama cinta dan
hidup,kita dapat melakukan yang terbaik,tidak hanya untuk diri kita
sendiri,tetapi untuk semua orang,termasuk orang-orang yang tidak diketahui dan
tidak pernah bertemu sebelumnya.Karena cinta mengatakan hidup ini terlalu berharga untuk di sia-siakan.
Hari ini
adalah salah satu hari yang paling konyol dalam hidup ku ada dua manusia yang
paling saya benci yaitu sia alim dan si pecundang.Entah kenapa hari ini saya di
nasibkan untuk bertemu manusia-manusia dengan sifat yang sangat saya benci,saya
tidaklah menyombongkan diri,karena saya juga hanyalah seorang bajingan,bajingan
berlumur dosa. Dan saya menikmati diriku sebagai bajingan,dengan “gelar”bajingan
orang akan memberi cap maklum atas dosa-dosa ku,saat aku berbuat salah orang
akan bersikap biasa,dan berkata:”Pantas,dia memang bajingan”…. Daripada jadi si
alim,maka jika ada orang yang melihatnya berbuat salah,maka seolah dunia
menjadi kiamat,kebaikan si alim adalah biasa dan kesalahannya adalah luar biasa.
Kembali pada
jenis manusia si alim yang pengecut,yang bergaya tak kalah parlente,orang-orang
yang merasa eklusif dengan
kealimannya.Orang –orang yang menganggap dirinya suci dan seolah-olah paling
dicintai tuhan,manusia-manusia “khusus”yang selalu berhak menuduh orang diluar komuitasnya
sebagai makhluk-makhluk sesat.Mereka yang selalu menganggap dirinya para tentara-
tentara tuhan.
Apa gunanya
mendekam di masjid jika tetangga kelaparan,apa fungsinya berdakwah dengan
mereka yang sama-sama mengaku beriman.Tidak ada maknanya mengumpulkan uang untuk membeli makanan kemudian dibagi-bagi untuk peserta majelis,akan sangat berguna
jika uang yang dikumpulkan digunakan untuk memberi makan fakir miskin.Tidak ada
maknanya berkhotbah di depan mereka yang sudah mengerti agama,akan luar biasa
jika mereka berani berdakwah di kompleks pelacur.Merekalah pengecut,pengajak
kebenaran yang hanya berani berteriak di ruang mereka sendiri,tanpa sadar akan
lingkungan sosial,seolah-olah si alim ini hanya ingin masuk surga sendiri dan
membiarkan yang lain masuk neraka,ya…orang tipe seperti ini buat saya hanyalah
pengecut.
Satu lagi jenis manusia yang aku benci,yaitu manusia
berkategorikan pecundang,orang orang yang saking pengen terhindar dari dosa
justru mengelak ketika diberi tanggung jawab.Padahal yang memberi tanggung
jawab sudah mepertimbangkan,”Ah,kalau si itu kan orangnya baik.Kalau acara ini
dipegang dia kayanya bakalan beres,deh.”Tapi ternyata mereka justru mati-matian
nolak walaupun sudah dimintai tolong berkali-kali hanya dengan alasan takut
nggak amanah.Hei,itu betul.Tapi apa gunanya mereka jadi orang baik sendirian
yang nggak bermanfaat buat lingkuangannya?sebenarnya mereka bisa melakukan
sesuatu,tapi memilih diam( hanya berani berbicara tanpa berbuat)daripada mereka
ikut-ikutan(kalau ternyata nantinya keseret dosa).
Manusia-manusia yang berani bicara di belakang,berteriak
dengan ribuan usul dan ide tapi ketika di tunjuk melaksanakn idenya justru
malah lari dan menolak dengan sejuta alasan.Hari ini ada sebuah cerita nyata
disebuah ruangan sempit dalam rangka suatu acara.Dia muncul dengan idenya yang
cemerlang dan dashyat,tetapi ketika teman-teman yang lain mendaulatnya dia justru
menghindar dan lari,bahkan di tunjuk sebagai salah satu koordinator suatu seksi
saja tidak mau.
Oke lah,kalo memang tidak mau tidak apa-apa tapi jangan
terlalu banyak bicara,jangan sok punya segudang ide jika untuk
melaksanakannya tidak mau.Harusnya diam saja jika tidak mau
terlibat,jangan”tong kosong berbunyi nyaring”.talk less do
more..........Ruangan itu tadi serasa sangat panas walaupun AC tetap
hidup.Tidak tahu bagaimana menghadapi manusia ini dirayu hingga dipaksa tetap
menolak hingga mebuat jengkel rekan-rekan yang lain,manusia egois.
Untuk itu semua terkadang aku bahagia sebagai
bajingan,tukang bikin onar daripada sok banyak bicara kemudian lari,daripada
sok beriman tapi egois,kuserahkan pada Tuhan sang pencipta untuk menilai hidup
yang kujalani di dunia karena aku bukanlah apa-apa,aku hanya si manusia miring
yang tengah berevolusi menjadi abnormal.
DITEMANI SECANGKIR KOPI DAN SEBATANG NIKOTIN.